TRISWARA, merupakan gagasan Dadang Dwi Septiyan, seorang Dosen Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan dan seorang musisi yang gemar mengeksplorasi seni suara. Gagasan imajinatifnya telah diproyeksikan ke dalam proyek musik eksperimental yaitu Triswara, sejak tahun 2019. Gagasan musik Triswara berasal dari lanskap musik Indonesia, khususnya pulau Jawa, perjalanan musik Triswara merupakan ekspresi selera eklektik dari seorang dosen nyentrik ini, dan cerminan pengalaman indrawinya yang unik. Proses kreatif Dadang Dwi Septiyan mengambil ruang imajinatif dari perjumpaan visual dan auditif yang hidup, sehingga menghasilkan repertoar yang menawan dan beragam. Pada tahun 2021, Triswara meluncurkan EP dengan debutnya yaitu, ‘Swarasmesta,’ sebuah karya artistik yang diproduksi dan dikomposisikan dengan cermat oleh Dadang sendiri. Bergabung dengan mereka dalam merancang petualangan sonik ini, adalah Eka Budi Setyawan (Moving Room), dan mahasiswa-mahasiswanya yaitu Ibnu Yan Wiratama, Ragda Adila, serta Raden Andini Permata, yang berkontribusi sebagai session player dalam Triswara. Triswara memiliki misi yaitu memberikan gambaran nyata tentang perjalanan sejarah umat manusia dalam persepektif antropologi dan musikologi, bagaimana manusia dapat menciptakan, menggubah, dan mempraktikkan karya musik mereka di masa lalu. Upaya ini mengeksplorasi kekayaan bentuk, gaya, dan teknologi, serta menggali kekuatan objek untuk merangkum elemen musik, serta memberikan tawaran perspektif unik tentang evolusi suara.
Hingga kini, Triswara masih menjalin kerjasama dengan Label Music Independen asal Italia ini dengan kembali merilis EP nya yang bertajuk Transcendent.