Salah satu mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Ersih yang kini menempuh semester 6
di konsentrasi musik, turut ambil bagian dalam ajang pencarian bakat Dangdut Academy 7 yang diselenggarakan oleh Indosiar. Keikutsertaannya dalam kompetisi ini menjadi bentuk ekspresi minat dan bakat di bidang seni musik, khususnya dangdut, yang selama ini ia tekuni.
Melalui proses seleksi yang ketat, Ersih berhasil lolos ke tahap seleksi studio, dan mendapat kesempatan untuk menunjukkan kemampuannya di hadapan juri profesional/artist dangdut nasional. Perjalanan Ersih menuju panggung nasional bukanlah hal yang instan. Ia memulai dari audisi daring yang diikuti oleh ribuan peserta dari seluruh Indonesia. Dalam video audisinya, Ersih menyanyikan lagu dangdut klasik dengan gaya yang khas dan penuh penghayatan. Tak disangka, penampilannya langsung menarik perhatian tim seleksi, dan ia dipanggil untuk mengikuti tahap lanjutan di Jakarta yang diselenggarakan pada 20 Mei 2025 (off-air).
Saat diminta menceritakan prosesnya, Ersih mengungkapkan bahwa dorongan terbesar datang dari diri sendiri, sahabt-sahabtnya di kampus dan dosen yang terus memberikan dukungan.
Di penampilannya, Ersih membawakan materi lagu dengan penuh energi. Sehingga juri menyebut bahwa Ersih memiliki “karakter vokal yang siap bersaing di industri musik tanah air.” Namun, satu kesalahan yang dihadapi Ersih adalah sound monitor yang tidak terdengar begitu jelas di panggung, sehingga menjadikan Ersih tidak cukup maksimal dalam mendengarkan iringan musiknya. Hal tersebut yang pada akhirnya menghentikan perjalanannya di Dangdut Academy 7 Indosiar.
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Dr. Abdul Fatah, S.Pd., M.Pd., memberikan apresiasi khusus kepada Ersih selama mengikuti seleksi di Indosiar melalui Dadang Dwi Septiyan, M.Pd., dosen yang mendampingi secara langsung di Jakarta untuk, 1)) memberikan dukungan akademik dan moral, 2) mengarahkan strategi dan teknik dalam mengikuti seleksi, 3) menjamin kelancaran teknis dan logistik, 4) menjaga reputasi institusi, dan 5) memberikan evaluasi.
Meski perjalanannya terhenti pada seleksi tahap ke 2, Ersih tak menutup kemungkinan untuk terus menjajaki dunia tarik suara secara profesional. Ia menegaskan bahwa pendidikannya tetap menjadi prioritas utama dan berkomitmen untuk menyelesaikan studi sambil terus mengembangkan karier musiknya secara bertahap.
Partisipasi Ersih dalam ajang Dangdut Academy 7 Indosiar bukan hanya menjadi kebanggaan pribadi, namun juga menjadi inspirasi bagi seluruh mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Ia membuktikan bahwa bakat dan pendidikan bisa berjalan beriringan, serta bahwa mahasiswa Indonesia memiliki potensi besar untuk bersinar di berbagai panggung – baik akademik maupun hiburan.
Mari terus dukung dan apresiasi mahasiswa-mahasiswa berbakat lainnya, karena prestasi bisa datang dari mana saja, termasuk dari panggung dangdut.
Ditulis oleh: Dadang Dwi Septiyan